Siapa aku,
setelah
ribut bicara menampar diriku,
kakiku
lantas lesu,
menunduk
dan membatu,
tamparan
demi hentakan,
aku
terjumus ke tanah,
bicara itu
semakin kuat,
semakin
lantang,
hatiku
memuntah tanya,
diriku
meluah warna merah berhawa,
mengalir
laju menjalar luka,
ditarik
ditolak seperti patung kosong,
tersadai
aku melahap muntahku,
argghhh,
kenapa
kosong,
mana
manusia syaitan itu?,
kenapa aku
disini,
mana
robeknya luka tadi,
kenapa
pakaianku putih..
"Boneka Merah"
No comments:
Post a Comment