tass.....
lighterku
mengeluarkan api,
api kecil
yang meliuk lintok menari,
comel,
tapi bisa
membakar segalanya,
tariannya
bisa meributkan,
bisa
meranapkan kehidupan manusia,
brgghh.....membakar
hujung rokokku,
srrpp....ku
tarik ku lepas,
bersama
keluhan yang panjang,
sukar
diungkap,
asapnya
melingkar berterbangan,
lalu
hilang,
seperti
janji manusia,
sementara
adanya,
terus pergi
dan pergi,
ku sedut
lagi dan ku hembuskan,
berligar
asapnya,
terus
hilang,
seperti
kenangan menyakitkan,
seperti
rokok ini,
bisa menjahanamkan
diri aku,
membakar
benang nadiku,
walaupun
membunuh tapi aku masih mencari,
ku sedut ku
lepas,
asapnya
merawang terus hilang,
seperti
semalam yang aku tinggalkan,
takkan
kembali,
ku tarik ku
lepas lagi,
seperti
kehidupan manusia,
mungkin
hari ini masih bernyawa,
tapi akan
hilang seperti asap ini juga,
akhirnya,
ku lontar
puntungnya,
jauh
daratannya,
seperti
kenangan semalam yang sakit,
harus ku
lontar untuk terus hidup,
puntung itu
tak lagi aku hiraukan,
aku
melangkah dengan sejuta harapan,
tapi tidak
setinggi asap yang berterbangan,
cukuplah
sekadar mampu ku gapai,
jika jatuh,
tidak lah
aku mati dipelantaran,
sekurang-kurangnya
masih ada harapan,
kerana
harapanku tidak terlalu tinggi untuk digapai,
dan tidak
terlalu rendah dipermukaan,
argghhh...aku
harus pergi,
nadiku
masih berfungsi,
untuk
meneruskan perjalanan di dunia ini.
"Boneka Merah"
No comments:
Post a Comment